Selasa, 01 April 2008

Survive via POPSI Marketing






Perhatian masyarakat seluler dan IT dunia tersentak. Pasalnya industri seluler dan IT dunia dihantam krisis. Tahun 2009 nanti, Motorola terpaksa mengadopsi mekanisme survival dan regenerasi dari amoeba untuk “membelah diri” guna menyelamatkan diri dari krisis. Sementara Ericsson harus mem-PHK 500 karyawan di Jerman dan Inggris dari total rencana melepas 4 ribu karyawan sebagai langkah efisensi-akuisisi kegiatan operasionalnya.

Namun pada sisi lain kita bisa menyaksikan gegap-gempita dan gemuruh pertarungan ponsel dual simcard, dual mode dan dual on yang berdarah-darah di tanah air. Betapa sebuah teknologi memang haruslah maslahat atau membawa kemanfaatan bagi semua umat. Apalagi kini teknologi canggih itu saat ini makin murah dan terjangkau masyarakat grass root.

Vendor besar, sedang, dan kecil berlomba berebut ceruk pasar. Dari aspek ekonomi bisnis, maka terdapat 4 langkah strategi marketing yang biasa disebut strategi POPSI yaitu positioning, inovation, price dan service. Keempat langkah ini masih efektif-efisien dan jitu untuk diterapkan selama dijalankan secara holistik,integral, dan kontinyu. Selamat membaca!.
Ponsel Dual On Makin Menyeruak!



Setiap vendor ponsel berupaya keras mencari celah guna membangun ceruk pasar dan pelanggan fanatik yang segmented. Hal ini tak ayal menjadikan pertarungan bisnis ponsel makin panas dan berdarah-darah. Namun kunci penting memenangkan kompetisi sengit itu adalah inovasi fitur dan service. Tercatat ada dua jenis terobosan konvergensi fitur berupa kamera dan TV analog di ponsel yang kian digemari orang. Namun satu lagi fitur yang kini juga cukup digemari adalah fitur dual on, seiring dengan makin menggelembungnya jumlah pebisnis yang sangat sibuk dan mobile. Bagaimana konstelasi market ponsel dual? Siapakah yang termurah saat ini? Ikuti ulasan berikut.

Samsung Jadi Pioner

Ketika Samsung mengeluarkan ponsel berkartu dobel, GSM dan CDMA, sekitar 3 tahun lalu (2004) sepertinya itu menjadi pemicu maraknya ponsel dual SIM card (berkartu SIM ganda). Pembuat ponsel Korea Selatan itu sebenarnya juga bukan yang pertama, sebelumnya sudah ada Motorola. Meskipun vendor ponsel AS ini sepertinya tidak melihat keuntungannya, mungkin waktu itu untuk perhitungan di tingkat global dan teknologinya juga masih mahal.

Hingga akhir tahun 2006 lalu, Samsung telah menghadirkan ponsel dual mode tipe SCH-W569 dalam program paket dengan salah satu operator seluler. Lebih memahami kebutuhan Anda, di awal tahun 2007, Samsung juga telah menghadirkan jenis ponsel dual mode lain yang tidak dipasarkan dalam program paket, yaitu SCH-W579 2 ON phone .

Selain praktis karena baik nomor CDMA dan GSM Anda aktif dua-duanya, SCH-W579 juga memiliki keistimewaan yang lain. Seperti adanya fitur rotating camera yang bisa dipakai mengabadikan momen penting, touch screen yang memudahkan Anda pada saat mengoperasikan ponsel dan MP3 player untuk Anda yang gemar mendengarkan musik. Mobilitas Anda juga tidak akan terganggu karena SCH-W579 dilengkapi bluetooth handsfree. Fitur lainnya adalah external memory dan video chatting, serta kemampuan high speed data modem (CDMA 2000-1X).

Vendor Kelas Dua

Penjualan ponsel dual on makin melesat. Namun uniknya pertarungan ini diramaikan oleh vendor kelas dua seperti ZTE, Hisense, Taxco, Mito, CoolPAD, D-One, Kozi, Nexian, dan Hitech.

Salah satu ponsel dual mode dual online murah adalah ZTE H500. Saat pertama dirilis dipatok Rp 1,48 juta dan menjadi termurah dibandingkan ponsel dual mode GSM-CDMA merek dan tipe apa pun yang lebih dulu beredar.

Dibekali fitur layar 65 ribu warna, untuk nada dering telepon, pengguna bisa memilih satu di antara sepuluh nada 16 polynote yang tersedia. Sementara itu, pilihan alert SMS hanya ada tiga buah. Pengguna tidak bisa menambah atau memodifikasinya.

Selain itu ada firewall, dimana dengan mengoptimalkan firewall, pengguna secara otomatis bisa menolak panggilan dari nomor tertentu yang tercantum dalam black list. Sebaliknya, pengguna juga dimungkinkan hanya menerima panggilan dari beberapa nomor yang termasuk friend list.

Fitur lain H500 yaitu menu berbahasa Indonesia yang amat sederhana. Di antaranya, buku telepon berkapasitas 300 nama single entry, alarm, kalkulator, dan game. Tak ada inframerah, bluetooth, kamera, maupun slot memori eksternal. Ponsel berdimensi fisik 110 x 45 x 20 mm dan berat 100 gram tersebut juga tidak mendukung layanan GPRS dan MMS.

Handset menjadi salah satu produk utama ZTE. Hingga sekarang ZTE telah mengirimkan handset ke lebih dari 60 negara dengan pasar utama Australia, Inggris, India, Italia, dan Indonesia. Sebelumnya, handset ZTE yang telah masuk pasar Indonesia berseri C300, X175, X176, C169, C150. Sejak tahun 1999 sampai kini, total handset yang tersebar di Indonesia telah melebihi angka 1,2 juta unit.

Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi ZTE dalam jangka panjang mendatang karena pasarnya masih akan tumbuh dan terbuka luas. Bahkan Indonesia dianggap sebagai pasar telekomunikasi terbesar keempat di dunia.

Cemas Serbuan China

Saat ini ceruk pasar penjualan ponsel berkartu SIM ganda GSM-CDMA semakin tipis akibat serbuan ponsel buatan China yang murah meriah. Herman Janto, GM StarTech menegaskan pihaknya membuat dual SIM card GSM-GSM, dengan menyasar konsumen yang ingin berkomunikasi dengan sesama operator. Hal ini mengingat komunikasi antaroperator GSM yang sama juga memberikan tarif yang sangat murah.
Salah satu keberhasilan Star Tech yaitu mampu mengantisipasi masalah kelemahan yang ada pada jenis ponsel kartu ganda. Pada jenis ponsel ini biasanya pemakaian baterai sangat boros karena harus menghidupi atau mempertahankan koneksi untuk dua jaringan sekaligus. Solusinya memberikan baterai berkapasitas besar, yaitu 2.000 mAh, dengan waktu bicara sekitar 210 menit dan waktu siaga 200 jam.

Kapasitas memori internal ponsel seberat 100 gram ini sebesar 493 kB, cukup untuk menyimpan sekitar 300 nomor. Jadi untuk menyimpan hasil pemotretan, musik, atau video disediakan selot eksternal memori microSD pada sisi bawah di dalam casing luar yang kapasitasnya bisa mencapai 1 GB.

Prospek Masa Depan

Kini makin berkembang sebuah prinsip ekonomis dalam pemakaian ponsel. Hal ini mendorong kepemilikan dua ponsel, yaitu GSM untuk jaringan yang luas dan CDMA untuk tarif yang murah. Gayung bersambut, melahirkan inovasi diproduksinya ponsel dual yang memiliki 2 jaringan sekaligus, yaitu GSM dan CDMA.

Belakangan malah hadir ponsel dual yang kedua-duanya GSM. Jika pada mulanya ponsel dual ini tidak dapat aktif kedua jaringannya secara bersamaan, maka kini kebanyakan ponsel dual sudah dapat aktif di kedua jaringannya secara bersamaan.

Namun tampaknya konstelasi kompetisi market selular Indonesa, bakal kembali bergeser sejak terungkapnya konspirasi oleh kartel operator selular yang mengakibatkan tarif selular di Indonesia melambung. Tereksposnya kasus ini memaksa para operator lebih terbuka dalam masalah tarif bebarengan dengan diturunkannya (secara paksa) tarif interkoneksi. Dan secara serentak tarif-tarif selular (terutama GSM) harus direvisi per tanggal 1 April.

Diprediksi tarif GSM akan semurah CDMA. Bahkan beberapa operator selular telah mencuri start dengan diturunkannya tarif komunikasi sebelum 1 April. CDMA bakal ketar-ketir karena trend-nya tarif GSM akan semurah CDMA. Dan FWA CDMA bakal semakin terpuruk karena keterbatasan cakupan area layanannya.

Sementara nasib ponsel Dual diperkirakan akan sangat prospektif, mengingat makin meggelembungnya golongan masyarakat pengusaha, eksekutif, atau orang-orang super sibuk dengan beragam urusan bisnis. Ditambah dengan semakin murahnya harga ponsel yang makin terjangkau masyarakat, disertai beragam fitur yang kompatibel. (had)

Selasa, 18 Maret 2008

Kupas Tuntas Bisnis Ponsel Second Jateng

Geliat bisnis ponsel second di Jateng makin marak. Sentra-sentra penjualan ponsel bermunculan, seiring dengan meroketnya jumlah pengguna ponsel di setiap kota. Para pebisnis banyak berinvestasi membuka gerai agen/toko ponsel di beberapa lokasi strategis. Bagaimanakah potret bisnis ponsel bekas di Jateng. Apa saja kiat yang dijalankan pelaku bisnis agar survive dalam kompetisi? Bagaimana prospek dalam beberapa bulan ke depan?. Ikuti ulasan berikut.

Sentra Ponsel
Tiga kota di Jateng, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Solo dan Semarang mempunyai sentra ponsel masing-masing. Tercatat di DIY terdapat 10 titik lokasi pusat penjualan ponsel. Kesepuluh sentra itu masing-masing : Jogjatronik di Jl MT Haryono, Toserba Ramai di kawasan Malioboro, Jogya Ponsel Market di Jl. Sudirman, Sentra Ponsel di Jl. Gejayan, Pasar Klitikan–Kuncen di Jl. HOS. Cokroaminoto, Amplas (Ambarukmo Plasa) di Jl. Adi Sucipto, Plasa Borobudur di Jl. Magelang, Gelael Phone Jl. Adi Sucipto, Sami Jaya di kawasan Malioboro, dan Sentra di Jl. Moses.

Dari pantauan BP, setiap lokasi mempunyai tingkat keramaian yang berbeda-beda. Lokasi yang cukup ramai di DIY adalah di Jogjatronik, Toserba Ramai, Sentra Ponsel di Jl. Gejayan, Pasar Klitikan–Kuncen, Amplas (Ambarukmo Plasa), Plasa Borobudur di Jl. Magelang, dan Sentra Ponsel di Jl. Moses.

Sedangkan di Solo berada di Matahari Departement Store (Singosaren) di Jl. Gatot Subroto, Gedung Prioritas lt II di Jl .Slamet Riyadi, serta di Solo Grandmall di Jl. Slamet Riyadi. Sementara di Semarang terdapat di Plasa Simpang Lima.

Dari perspektif ekonomi, faktor daya dukung menjadi kunci penting bagi keberlangsungan prospek bisnis. Demikian pula dengan pemilihan lokasi bisnis ponsel seken. Dari pengamatan BP, beberapa lokasi yang dipakai sebagai ajang transaksi bisnis ponsel bekas, cukup strategis. Yaitu dekat dengan jalan besar yang mudah diakses oleh masyarakat dan pengguna jalan lain. Selain itu berdekatan pula dengan mall, plasa, dan sentra keramaian lainnya.

Dukungan Asosiasi
Ketiga kota di Jateng, yaitu DIY, Solo dan Semarang mempunyai asosiasi atau paguyuban pebisnis yang mewadahi pebisnis ponsel bekas. Di DIY namanya PAPSY (Paguyuban Pengusaha Seluler Yogyakarta) yang diketuai Haris Setyawan dan beranggotakan sekitar 200 pebisnis ponsel. Sementara di Solo hingga kini masih eksis Asosiasi Paku Baris (Paguyuban Pelaku Bisnis Ponsel Singosaren) diketuai M. Haekal Benahi yang beranggotakan 250 pengusaha. Sedangkan di ibukota Jateng, Semarang terdapat PSP5 (Paguyuban Pengusaha Seluler Plasa Simpang Lima), yang beranggotakan 200 pengusaha.

Adanya asosiasi atau paguyuban ini dirasakan cukup membantu eksistensi para pebisnis. Selain bermanfaat dalam aspek marketing sebagai jaringan (networking) kemitraan, bisa juga dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan sinergi bisnis. Selain itu juga bermanfaat dalam aspek legal-normatif, artinya, jika salah satu anggota mendapatkan masalah, maka anggota lain atau ketua bisa memberikan advokasi dan perlindungan secara kelembagaan.

Mayoritas Pelajar dan Mahasiswa
Terdapat fenomena menarik, dimana para pembeli ponsel jadul di DIY didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa. Donni Agtumal, staf penjaga konter Eldo Phone di Toserba Ramai, kawasan Malioboro, Yogyakarta, menandaskan, sekitar 70% pembeli ponsel bekas di tempatnya adalah pelajar dan mahasiswa.

Adapun alasan mereka membeli, sebagian besar karena harga yang relatif terjangkau dengan kantong. Apalagi kebutuhan mereka masih cukup mendasar yaitu ponsel bekas itu sering dipergunakan untuk bertelepon dan kirim SMS saja.

“Berdasar pantauan kami, sebagian besar atau sekitar 70% pembeli ponsel bekas adalah kaum remaja. Mereka ini terdiri dari pelajar mulai SMP hingga anak kuliahan. Sisanya sekitar 30% pembeli berasal dari kalangan lain seperti para pebisnis kelas menengah-bawah dan karyawan yang membutuhkan ponsel seperlunya saja untuk SMS untuk laporan kepada atasannya,” tegasnya.

Dari pantauan BP, pengunjung membludak di lokasi mall yang ditempati total sekitar 119 konter itu, pada siang hari hingga malam hari. Sebagian besar pengunjung didominasi kaum muda. Selain itu ada pula kaum tua seperti bapak-ibu, dan juga wanita karier. Suasana di beberapa konter penjual ponsel bekas tampak ramai diwarnai transaksi pembelian ponsel, maupun mereka yang menjual (tukar tambah) hpnya.

Nokia dan SE
Dari pantauan dan penelusuran pasar di DIY, Semarang dan Solo, dapat disimpulkan jika ponsel bekas Nokia dan SE (Sony Ericsson) masih menduduki posisi teratas. Beberapa tipe ponsel bekas Nokia yang laris meliputi Nokia N 70, 2310, 3315, 3310, 3230, 6300, 1280, 1112, 1110i, 1600, 5070, 2300, 8250, 7610, 5300, 6600, N 73, 2626, 110i, 3500, 6030, 9300 dan 9500. Sementara ponsel bekas laris dari vendor lain meliputi, Sony Ericsson J 230, SE 750, SE J 120i, SE J 110i, SE W 200, Motorola F3, LG KG 200 dan LG KG 300.

Edy Sunu dari Nasswa Cellular Jogyatronik mengatakan di tempatnya Nokia 6300, 1112 dan 1110 bisa terjual hingga 3 buah dalam seminggu. “Orang lebih suka membeli ponsel bekas, karena harga yang selisih banyak dengan yang baru. Saya juga memberi mereka garansi selama 2 minggu,” paparnya.

Sementara itu Heru dari 8 Star di Toserba Ramai Malioboro, menyebutkan di tempatnya yang cukup laris adalah Nokia 2300, 8250 bisa laku 7 HP seminggu, sedangkan Nokia 1110i dan 3230 terjual 2 buah sehari.

Terdapat temuan angka signifikan penjualan ponsel di beberapa konter. Tatak PW, pemilik Plaza Phone, di Jogya Tronik, mengaku bisa menjual 8 buah Nokia 3230 per minggu, dan 2 buah Nokia 1208 per hari. Sementara Donni Agtumal, staf Eldo Phone di Toserba Ramai, kawasan Malioboro DIY, mengaku bisa menjual 4-5 buah ponsel Nokia 3239 dan 7610 per minggu, 7 buah Nokia 6300 dan 6600 per minggu. Sedangkan untuk kelas low end lebih gila lagi, Nokia 1112 dan 1110i bisa terjual 10 ponsel per minggu.

Penjualan ponsel seken, juga marak di Solo. Puguh Ratyanto, pemilik Elite Phone di Plasa Singosaren, menjelaskan beberapa produk yang laris rata-rata 10 buah per minggu seperti Nokia N 70, Nokia 3500, Nokia 6300 dan SE W 830. Sementara untuk Nokia 50570 dan 2626, serta Sony Ericsson W 200 bisa laku 12 buah per minggu.

“Saya bersyukur, penjualan disini cukup bagus. Sebenarnya harga ponsel second di Jawa Tengah ini kata sebagian orang paling tinggi di Indonesia. Tapi anehnya transaksi ramai terus, “ paparnya seraya menambahkan di Plasa Singosaren terdapat total sekitar 200 konter penjual ponsel bekas.

Komunitas Teknisi Ponsel
Sebagai penunjang keberlangsungan bisnis ponsel second, keberadaan teknisi ponsel sangat dibutuhkan. Di ketiga kota tersebut, cukup banyak anggota komunitas teknisi ponsel, terutama di DIY. Agustinus Budi Prasetya dari konter ponsel Thrive di Gejayan menuturkan, di Yogyakarta, komunitas teknisi HP cukup banyak jumlahnya. “Ada yang individu, ada juga yang membentuk sebuah komunitas, “ ujarnya.

Agustinus menambahkan, keahlian dan skill sebagai teknisi ponsel akhir-akhir ini makin dilirik para pebisnis. Hal ini terbukti dengan makin banyaknya lembaga pelatihan (kursus) teknisi ponsel. “Keahlian mereparasi atau memperbaiki ponsel, bisa menjadi sumber nafkah. Kami sangat senang dengan banyaknya berdiri lembaga pelatihan tersebut. Selain bisa mewadahi para teknisi ponsel, bisa dijadikan bisnis bagi para pengusaha yang bergerak di bidang perponselan. Saat ini sudah ada beberapa lembaga pelatihan atau kursus teknisi HP yaitu MEC, ALFI dan Metronet.

Tim Buser
Tim Buser? Sepintas kita akan merasa asing dan aneh mendengar istilah Tim Buser dalam dunia bisnis ponsel bekas. Namun sesungguhnya keberadaan Tim Buser sangat vital. Tim ini mempunyai banyak tugas penting, seperti memantau kondisi-situasi pasar, hunting produk yang langka tapi banyak diminati, saling intip harga dan ketersediaan barang di konter “lawan”, mencari info-info ponsel yang banyak dicari orang, mengadakan survey-riset pasar, hingga mencari masukan untuk trik penjualan ponsel.

Fudin Hananto dari konter Mr Blue Gejayan Yogyakarta menyatakan, istilah Tim Buser ini sudah banyak dikenal praktisi bisnis ponsel bekas. Namun tidak semua konter atau toko ponsel seken mempunyai divisi buser ini. “Kalau di tempat kami ada tim khusus itu. Dalam Tim Buser ini kami mempunyai banyak tugas spesial yang sangat rahasia,” paparnya.

Ditambahkan, informasi yang diperoleh oleh Tim Buser ini akan dikaji dan dianalisis para pebisnis ponsel bekas. Jadi keberadaan Tim Buser ini selain melakukan pemantauan pasar juga seolah juga menjadi “Think Thank”, lembaga Litbang (penelitian pengembangan), atau lembaga survey-riset. Masukan berharga dari lapangan tersebut, nantinya setelah dikaji akan difollow up dengan membuat trik marketing baru.

Garansi Jadi Kunci
Para pebisnis ponsel bekas Jateng cukup memahami kiat-kiat marketing yang baik. Salah satu upaya mengkatrol penjualan adalah dengan memberikan garansi kepada pembeli. Namun garansi yang diberikan bervariasi lamanya. Ada yang sampai 2 minggu, namun ada juga yang cuma 1 minggu.

Tatak PW, pemilik Plasa Phone di Jogyatronik mengungkapkan, pihaknya memberikan garansi kepada pembeli selama 2 minggu. “Saya memberikan garansi, supaya pelanggan tersebut bisa menjadi loyal,” terangnya.

Dari pantauan BP, tidak semua pebisnis memberikan garansi kepada para pembeli ponsel second. Ada juga pemilik konter hp yang tidak memberikan garansi, karena beralasan tidak berani mengambil resiko. “Memang ada juga pemilik toko ponsel bekas yang tidak memberikan garansi. Takutnya nanti kalau konsumen tadi melakukan kecurangan atau nakal. Ponsel yang tadinya dibeli dalam keadaan baik, tapi karena terjatuh misalnya, lalu dibawa ke konter tadi. Jadi ada juga yang memberlakukan sistem jual lepas,” jelasnya.


Demand Tinggi, Barang Kosong
Tingginya demand (permintaan pasar) terhadap sebuah produk HP, menjadikan stok kosong. Terdapa beberapa merek dan tipe ponsel yang banyak diinden, namun barang kosong. Untuk pasar DIY Nokia 6120, 6080, 1600 dan Sony Ericsson W 950. Untuk Semarang, Nokia 6120 dan Nokia E 90. Untuk Solo, Nokia 1112, SE D 110, SE J 120, SE K 310, SE J 120 dan SE W 830.

Fudin Hananto, staf di konter Mr. Blue, Jl. Gejayan , DIY menyatakan dalam sehari tidak kurang 3 orang harus rela inden memesan Nokia 6120. Ditambahkan, penjualan fantastis dicapai oleh Morola F3 yang bisa laku 4 buah per hari.

Sementara itu, Iqbal, staf toko Real Phone, Jl Gejayan, DIY, menjelaskan ada 3 orang inden Nokia 6080, dan 5 orang untuk Nokia 1600 dalam sehari. Pada bagian lain, Rudi Radia dari konter ABI SELL, Matahari Dept Store, Solo atau biasa disebut Plasa Singosaren menambahkan, peminat Nokia 1112 mencapai 7 orang per hari.

Pasar Klitikan
Keberadaan sektor informal (pedagang kaki lima, pedagang asongan, atau pedagang kelas kambing lainnya), dimanapun selalu memberikan dampak yang cukup kompleks. Artinya keberadaan mereka selalu menimbulkan dampak yang terkadang dilematis.

Terdapat temuan fenomena menarik di Pasar Klitikan-Kuncen Yogyakarta. Disini para pedagang kaki lima yang menjual ponsel bekas dilokalisir. Pasar ini mempunyai karakteristik yang cukup unik. Dimana ramainya hanya pada waktu malam hari. Frekuensi transaksi disini cukup tinggi.

Beberapa ponsel dari vendor ternama seperti Nokia, Sony Ericsson dan Samsung banyak dijual. Harga yang dipatok cukup terjangkau. Disinilah letak kondisi dilematis tersebut. Karena sudah menjadi rahasia umum dan menurut komentar warga, sulit untuk menjamin legalitas dari barang tersebut.

Bahkan, satu fenomena yang membuat cukup ironis adalah dampak negatif yang ditimbulkan yang dikhawatirkan merusak moral masyarakat, yaitu marak dan bebasnya peredaran film porno via ponsel. Dimana para pengunjung yang notabene sudah akrab dengan penjual ponsel, tidak melakukan transaksi, namun cuma iseng berkunjung dan mendownload film tersebut via bluetooth.

“Saya akui harga ponsel disini sangat murah. Kemarin saya beli Nokia CDMA harganya juga miring. Soal kualitas bisa dikatakan cukup baik. Tapi saya juga sering kesini cuma iseng-iseng jalan-jalan. Sekalian download film biru di ponsel. Itung-itung nambah koleksi,” ujar Taufik seorang pengunjung. (had)

Daftar Lokasi Sentra Ponsel Jateng
DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) : Jogjatronik di Jl MT Haryono, Toserba Ramai di kawasan Malioboro, Jogya Ponsel Market di Jl. Sudirman, Sentra Ponsel di Jl. Gejayan, Pasar Klitikan–Kuncen di Jl. HOS. Cokroaminoto, Amplas (Ambarukmo Plasa) di Jl. Adi Sucipto, Plasa Borobudur di Jl. Magelang, Gelael Phone Jl. Adi Sucipto, Sami Jaya di kawasan Malioboro, Sentra di Jl. Moses.
Solo : Matahari Departement Store (Singosaren) di Jl. Gatot Subroto, Gedung Prioritas lt II di Jl .Slamet Riyadi, Solo Grandmall di Jl. Slamet Riyadi.
Semarang : Plasa Simpang Lima, Jl. Ahmad Yani, Semarang.


Daftar Ponsel Laris di Jateng
Nokia : N 70, 2310, 3315, 3310, 3230, 6300, 1280, 1112, 1110i, 1600, 5070, 2300, 8250, 7610, 5300, 6600, N 73, 2626, 110i, 3500, 6030, 9300 dan 9500
Sony Ericsson SE J 230, SE 750, SE J 120i, SE J 110i, SE W 200,
Motorola : Motorola F3,
LG : LG KG 200 dan LG KG 300.

Daftar Ponsel Demand Tinggi , Stok Kosong
DIY/Yogyakarta : Nokia 6120, Nokia 6080, Nokia 1600, SE 950.
Semarang : Nokia 6120 Nokia E 90
Solo : Nokia 1112 SE D110 SE J 120 SE K 310 SE J 120 SE W 830

Jumat, 14 Maret 2008


Multi Mutualis dan Grass Root

Program bundling dapat dinilai sebagai sebuah program yang multi mutualisme. Artinya dampak keuntungan bisa dirasakan oleh banyak pihak, meliputi operator, vendor ponsel, penjual ponsel, serta pembeli ponsel. Selain itu, program bundling dirasakan juga mempunyai nuansa Grass Root (program yang cukup merakyat).

Cukup banyak nilai plus yang bisa dirasakan konsumen lewat program bundling. Selain harga ponsel yang terjangkau, fitur ponsel yang kompatibel, serta banyaknya bonus tambahan. Sementara bagi operator-vendor, bundling bisa bermanfaat untuk strategi co-branding serta penghematan cost promosi.

Pelanggan harus mewaspadai syarat dan ketentuan yang berlaku dalam skema tarif murah operator seluler. Demikian pula sebelum memilih paket bundling yang akan dibeli. Calon kastamer wajib berhati-hati dan waspada sebelum menentukan pilihan. Setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan oleh calon kastamer. Yaitu adanya mark-up harga oleh penjual, dukungan kualitas coverage/jaringan, after sales service, dan kondisi ponsel itu sendiri. Kami berupaya memberikan sajian berupa panduan, tips, news dan analisis terkait program bundling.
(had)

Selasa, 11 Maret 2008


6 Ponsel Anyar Siap Duel


Hingga kini konstelasi pasar ponsel dunia masih belum berubah. Hingga detik ini posisi Nokia tak tergoyahkan. Vendor asal Finlandia ini masih kuat mencengkeram pasar dan menempatkan diri di peringkat teratas. Tercatat ada 6 ponsel baru yang siap duel di pasar. Yaitu Nokia 6650 T Mobile, Nokia 6124 Classic, Samsung F 110, Samsung G 400, Samsung U 900 Soul dan Sony Ericsson T 303.



Nokia 6650 T Mobile
*3G Clamshel, Fashionable dan Simpel


Ponsel dengan ukuran 94 x 47 x 21 mm, layar tipe TFT 16M colors dan ukuran 240 x 320 pixels, 2.2 inchi itu, mempunyai bentuk clamshell. Ponsel 3 G dengan fitur kamera 2 MP, sudah dibekali GPS receiver dan fungsi A-GPS. Sekilas dapat disimpulkan produk ini mempunyai karakteristik yang fashionable, simpel dan universal, dimana tidak hanya sesuai dipakai untuk wanita, namun juga pria.

Nokia memberi 2 fitur utama yang merupakan keunggulannya, 3G HSDPA Broadband dengan kecepatan akses data hingga 3.6Mbps dan GPS Satelit. Nokia 6650 memiliki 2 buah layar, eksternal dan internalnya yang berukuran 240 x 320 piksel yang berkedalaman 16 juta warna. Disamping itu juga dilengkapi dengan kartu memori eksternal MicroSD, FM Radio dan Bluetooth.

Nokia 6124 Classic
*Candybar 3G Kamera 2 Megapiksel


Nokia melakukan sinergi dengan Vodafone merilis ponsel Nokia 6124 Classic.
Berdesain candybar, serta didukung jaringan 3G, ponsel ini juga dibekali sistem operasi Symbian.

Nokia 6124 Classic memiliki layar 2-inch, kamera 2 megapixel dan slot microSD. Nokia 6124 classic akan segera dikapalkan untuk pasar operator Vodafone pada Kuartal ke-2 2008.

Samsung F 110
*Unggulkan Kamera 2 Megapiksel dan Entertainment


Kembali vendor negeri ginseng, Korea merilis ponsel baru menyasar segmen kelas menengah yaitu Samsung F 110. Ponsel berdimensi 101.5 x 45 x 14.5 mm, layar tipe TFT, 256K colors, berukuran 176 x 220 pixels, 2.0 inches itu, mempunyai fitur unggulan berupa kamera 2 megapiksel.

Handset yang masih belum didukung jaringan 3 G itu , dibekali banyak fitur tambahan seperti MP3/AAC/eACC/WMA player, Radio FM Stereo FM, Picture editing dan organizer. Fitur tambahan lain yang dibenamkan seperti phonebook berkapasitas 1000 nama, Photo call, call records 30 dialed, 30 received, 30 missed calls. Sekilas ponsel ini memang mempunyai fitur standar, namun konektifitas lumayan karena sudah dibekali bluetooth v2.0 dengan A2DP.

Samsung G 400
*Jagokan Kamera dan Multimedia


Dari desain clamshellnya, Samsung G400, tampak aristokrat. Mix warna silver, ditambah dengan nuansa warna hitam, menjadikan makin representatif dan masuk golongan ponsel premium. Ponsel ini memiliki dua layar 262K warna dan dimensi 2.22 inch, baik pada bagian luar maupun dalamnya. Pada layar bagian luar bisa dioperasikan dengan cara touch screen (layar sentuh).

Jika menengok bagian dalam, G400 dibekali perangkat multimedia dan entertainment seperti FM radio, music player, kamera, dan foto. Ponsel ini juga menampilkan notifikasi pada layarnya dan akan bergetar bila mendapat sentuhan. Fitur andalan ponsel dengan
Ukuran 102.8 x 51.5 x 15.2 mm itu, adalah pada kemampuan imagingnya.

Dengan bekal kamera 5 megapixel dan autofocus, ponsel ini bisa mengabadikan momen momen spesial. Apalagi ditambah fitur face recognition, Samsung's Wide Dynamic Range optimization dan image stabilization. Selain itu sebagai ponsel multimedia canggih, kecepatan transfer datanya sudah mencapai 7.2Mbps pada jaringan HSDPA, video calls, Bluetooth, dan USB.

Samsung U 900 Soul
*Didukung Triji, Fitur Teruji


Samsung dikenal sebagai vendor yang menelorkan ponsel yang cukup fenomenal dan kreatif. Kali ini produsen ponsel macan Asia ini, merilis ponsel jagoan yaitu Samsung U 900 Soul. Mencermati karakteristik ponsel ini, muncul sekilas kesimpulan yaitu fitur ponsel ini cukup teruji.

Selain sudah didukung jaringan triji, ponsel dengan layar TFT, 16M warna, berukuran 240 x 320 pixels, 2.2 inchi dilengkapi panel Navigasi itu, mempunyai beragam fitur unggulan. Seperti konektifitas via bluetooth v2.0 dengan A2DP, USB v2.0, browser WAP 2.0/xHTML, HTML, serta RSS feeds. Fitur primadona lain adalah kamera 5 MP, 2592х1944 pixels, dengan autofocus, image stabiliser, video(QVGA), dan lampu flash.

Sony Ericsson T 303
*Harga Berkawan Fitur Pas-pasan


Sony Ericsson T 303 menyasar segmen menengah. Ponsel ini dibekali fitur kamera 1.3 MP, Radio, MP3 Player dan juga konektivitas Radio. Ponsel seri T ini rencananya akan beredar pada pertengahan 2008. Handset ini dapat digunakan sebagai cermin. Dibekali layar TFT 65ribu warna dengan display 1.8 inchi dan resolusi 128 x 160 pixels, terlihat agak kecil dibandingkan dengan dimensi bodynya yang besar, 83 x 47 x 14.7 mm dan berat 93 gram.

Sebagai ponsel mid-end T303 memiliki fitur standard; FM Radio, TrackID, 1.3 megapixel camera dan Bluetooth. Namun sayang T303 tidak dilengkapi dengan memory tambahan (card slot), dan hanya mengandalkan memory internal sebesar 8MB.

Ponsel ini tersedia dalam dua warna Shimmering Silver dan Shadow Black. Beroperasi di jaringan tri-band GSM/GPRS 900/1800/1900 untuk Europe dan China sedangkan untuk Amerika T303a, beroperasi pada jaringan GSM/GPRS 850/1800/1900. SE T303 bakal tersedia dipasaran mulai pertengahan 2008, dibandrol pada kisaran Rp1-1,5jutaan. (had)

Senin, 10 Maret 2008




8 Ponsel Baru Siap Gebrak Pasar



Industri seluler dunia seolah tiada pernah berhenti terus melahirkan produk-produk ponsel berteknologi tinggi dan inovatif. Vendor besar seperti Nokia dan Sony Ericsson masih menunjukkan hegemoninya. Hal ini terbukti dari masih gencar dan dominanya vendor tersebut menggelontor ponsel ke pasaran yang menyasar aneka segmen. Tercatat ada 8 ponsel baru yang siap”uji nyali” di pasar ponsel dunia. Sony Ericsson mendominasi dengan merilis 6 ponsel baru dan Nokia 2 produk.

Sony Ericsson XPERIA X1

Ponsel berdimensi 110 x 53 x 16.7 mm, dan berat 145 gram ini, dilengkapi OS Windows Mobile, tebal body 16,7 mm, layar touchscreen WVGA 3 inch, bluetooth, Wi-Fi, HSDPA, HSUPA serta fungsi GPS (koneksi dengan satelit GPS). Keunggulan lain dibekali slot memori Micro SD lengkap dengan colokan standar 3,5 mm untuk headphone Shure, kamera 3,2 megapixel, kemampuan browsing internet, disediakan 9 website pilihan untuk ditampilkan pada satu layar untuk memudahkan akses pada site favorit. Perangkat paling vital adalah chip berkemampuan prosesor 500Mhz Arm CPU.

Sony Ericsson G 700 dan G 900

Sony Ericsson, vendor kelas dua dunia ini, meluncurkan duet ponsel mutakhir seri G. SE G700 mempunyai fitur andalan adalan kamera 3.2 megapiksel. Selain itu, untuk memuaskan penguna layar sentuh, ponsel ini telah sanggup meresponi sentuhan pada permukaan layar 2,4 inch guna mengakses menu-menu yang telah tersedia. Fitur menarik lain, multiple autofocus, yang dapat dipilih sebagai salah satu dari autofocus terbidik pada layar ponsel. Kedua ponsel ini mendukung 3G dan rencananya tersedia di pasar pertengahan tahun 2008. Perbedaan fitur adalah pada kamera yaitu SE G 900 mempunyai fitur kamera 5 megapiksel serta dilengkapi Wi-FI.

Sony Ericsson C702 dan C902

Duet ponsel cybershot ini tidak lagi dilabeli huruf K, namun C guna menancapkan brand “Cybershot”. Sony Ericsson C702 bermodel candybar, didesain khusus untuk pengambilan gambar di lingkungan luar dan dalam berbagai situasi. Kamera beresolusi 3,2 MPx, mendukung pendeteksian wajah dan reduksi efek red eye, yang tampaknya belum ada pada ponsel Sony Ericsson sebelumnya. SE C 702 juga merupakan ponsel GSM yang mendukung teknologi 3,5G HSDPA, sekaligus fitur GPS untuk penentuan lokasi/posisi. Untuk saudara kembarnya ponsel SE C 902 kameranya 5 megapiksel dan mendukung autofokus. Sayangnya untuk seri C902 ini tidak didukung fungsi GPS.

Sony Ericsson W 980

Ponsel ini dibekali fitur sistim transmisi gelombang FM. Selain dapat mendengar radio FM tanpa perlu mencolokan kabel earphone, melalui ponsel ini pengguna dapat membroadcast kepada radio atau ponsel yang memiliki penangkap siaran FM disekitarnya. Sebuah fitur yang menarik, lebih menarik lagi apabila file MP3 dapat juga dibroadcastkan secara langsung ke sekitar kita, artinya Anda bisa menjadi penyiar radio pribadi. Dibekali pula fitur kamera 3,2 megapixel, layar LCD 2,2 inch, pengenalan posisi layar, sehingga gambar yang dilihat akan ikut merebah atau berdiri sesuai dengan posisi layar. Atau bahasa teknis pihak Sony Ericsson menyebutnya sebagai teknologi “auto screen rotation”.

Nokia N 96
Nokia N96 berfitur quad-band GSM/GPRS/EDGE dan mendukung 3,5G HSDPA. Smartphone sliding ini berbasiskan S60 3rd edition, juga didukung fitur GPS dan kamera 5 megapiksel. Rekaman foto dan video bisa ditampilkan via fitur TV-out. Terdapat juga fitur koneksi nirkabel Wi-Fi dan bluetooth. Fitur multimedia seperti pada Nokia N95 seperti FM radio dengan RDS, Internet radio, MP3 player, video playback, serta Windows media dan dukungan Flash Lite 3.0 makin melengkapi ponsel ini.

Nokia N 78
Nokia N78 berdesain candybar ini, memiliki fitur-fitur mirip Nokia N96, yaitu 3,5G HSDPA, GPS, Wi-Fi, Bluetooth, MP3 Player, FM Radio dan kamera 3,2MPx. Yang menarik adalah teknologi FM broadcast seperti pada ponsel Sony Ericsson XPERIA X1. (had)

Jumat, 15 Februari 2008

Pasar Ponsel Bekas Jateng Marak



Pasar Ponsel Bekas Jateng Marak
*Butuh Pasokan Nokia dan Sony Ericsson Low End

Pasar ponsel bekas di Jateng (DIY, Semarang dan Solo) sangat prospektif. Hal ini ditandai oleh beberapa indikator seperti tingginya frekuensi transaksi, cepatnya arus perputaran barang serta membludaknya masyarakat berkunjung ke sentra-sentra penjualan ponsel bekas. Berikut hasil rangkuman berita dan analisis pasar di tiga kota tersebut.

Nokia dan SE Mendominasi

Dari pantauan dan penelusuran pasar di DIY, Semarang dan Solo, dapat disimpulkan jika ponsel bekas Nokia dan SE (Sony Ericsson) masih menduduki posisi teratas. Beberapa tipe ponsel bekas Nokia yang laris meliputi Nokia N 70, 2310, 3315, 3310, 3230, 6300, 1280, 1112, 1110i, 1600, 5070, 2300, 8250, 7610, 5300, 6600, N 73, 2626, 110i, 3500, 6030, 9300 dan 9500. Sementara ponsel bekas laris dari vendor lain meliputi, SE J 230, SE 750, SE J 120i, SE J 110i, SE W 200, Motorola F3, LG KG 200 dan LG KG 300.

Terdapat temuan angka signifikan penjualan ponsel di beberapa konter. Tatak PW, pemilik Plaza Phone, di Jogya Tronik, mengaku bisa menjual 8 buah Nokia 3230 per minggu, dan 2 buah Nokia 1208 per hari. Sementara Donni Agtumal, staf Eldo Phone di Toserba Ramai, kawasan Malioboro DIY, mengaku bisa menjual 4-5 buah ponsel Nokia 3239 dan 7610 per minggu, 7 buah Nokia 6300 dan 6600 per minggu. Sedangkan untuk kelas low end lebih gila lagi, Nokia 1112 dan 1110i bisa terjual 10 ponsel per minggu.

Stok Kosong

Bagi Anda para pebisnis, ada informasi menarik yang berhasil kami peroleh yaitu adanya demand pasar yang tinggi terhadap beberapa merek/tipe ponsel bekas, namun sayangnya stok kosong. Untuk pasar DIY ponsel yang demand tinggi stok kosong meliputi, Nokia 6120, 6080, 1600 dan Sony Ericsson W 950. Untuk kota Semarang, meliputi Nokia 6120 dan Nokia E 90. Untuk Solo, yaitu Nokia 1112, SE D 110, SE J 120, SE K 310, SE J 120 dan SE W 830.

Fudin Hananto, staf di konter Mr. Blue, Jl. Gejayan , DIY menyatakan dalam sehari tidak kurang 3 orang harus rela inden memesan Nokia 6120. Ditambahkan, penjualan fantastis dicapai oleh Morola F3 yang bisa laku 4 buah per hari. Sementara itu, Iqbal, staf toko Real Phone, Jl Gejayan, DIY, menjelaskan ada 3 orang inden Nokia 6080, dan 5 orang untuk Nokia 1600. Pada bagian lain, Rudi Radia dari konter ABI SELL, Matahari Dept Store, Solo atau biasa disebut Plasa Singosaren menambahkan, peminat Nokia 1112 mencapai 7 orang per hari.

Para pebisnis penjual ponsel bekas optimis kondisi pasar akan terus marak hingga 3 bulan ke depan. Hal ini ditandai dengan tingginya demand pasar terhadap ponsel bekas. “Saya optimis, pasar akan terus bergairah hingga 3 bulan ke depan. Di tempat kami, Nokia dan Sony Ericsson masih teratas. Belum lagi ada juga merek dan tipe ponsel yang diinden, tapi stok kosong,” ujar Puguh Ratyanto, pemilik Elite Phone, di Plasa Singosaren, Solo. (had)